Tehnik Penelitian Kuantitatif


Contoh Metode Penelitian dalam Proposal Penelitian Kuantitatif 
Oleh : M. Azwar Muharromi, S.E.I., M.E

A.  METODE PENELITIAN
1.    Disain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Asosiatif. Menurut Sugiyono (2003, 11) menyatakan bahwa penelitian asosiatif adalah bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat yang mempengaruhi antara variabel x terhadap y yaitu antara Pengelolaan Modal KPRI “KANDA” Selong Lombok Timur sebagai variabel bebas (variabel x) terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota sebagai varabel terikat (variabel y).

2.    Populasi dan Sampel
a.    Populasi
Menurut salah seorang ahli mengemukakan populasi adalah : “ semua individu untuk siapa untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu, hendak digeneralisasikan”.[1]
Berdasarkan keterangan tersebut diatas, bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh individu, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KPRI “KANDA” Selong Lombok Timur pada tahun 2013 yang berdomisili di kota Selong Lombok Timur yaitu sebanyak 360 orang anggota.

b.    Sampel
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah: “prosedur untuk mendapatkan dan mengumpulkan karakteristik yang berada didalam populasi  meskipun data itu tidak di ambil secara keseluruhan, melainkan sebahagianya saja”.[2]     
Berdasarkan tabel krecjie, jumlah sampel minimum pada taraf signifikansi (α) sebesar 5 % atau 0,05 dengan nilai N atau jumlah populasi sebanyak 360 Orang Anggota, adalah diperoleh nilai Sampel Minimun sebanyak 177 Sampel.
Perhitungan jumlah minumun sampel berdasarkan tabel krecjie ini dapat dikuatkan dengan  menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :
 
Dimana telah diketahui sebelumnya bahwa n adalah jumlah sampel, sedangkan N adalah jumlah populasi sebesar 360 orang, dan α adalah tingkat signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05 atau 5%, sehingga  dapat dituliskan sebagai berikut :
Jadi, berdasarkan rumus Slovin diatas dapat ditarik jumlah sampel yang ideal adalah 190 orang (pembulatan ke atas).  Karena jumlah sampel minimum diketahui sebanyak 177 orang berdasarkan hasil dari tabel krecjie diatas dan diketahui sampel ideal berdasarkan rumus Slovin adalah 190 orang, maka peneliti mengambil sampel berdasarkan Rumus Slovin untuk memastikan keakuratan hasil penelitian ini nantinya.
3.    Instrumen Penelitian
Instrument dalam penelitian mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena instrument sangat menentukan bagi lancarnya dan validnya hasil penelitian. Yang dimaksud dengan instrument penelitiaan adalah : “ alat penelitian pada waktu peneliti menggunakan suatu metode”.[3]
Untuk memperoleh data peneliti menggunakan suatu metode, masing-masing dari metode tersebut mempunyai alat atau instrument. Disamping itu juga, peneliti menyiapkan dan menggunakan alat tulis menulis serta bolpoint atu alat penghapus dan juga buku catatan sebagai tempat mencatat sementara hasil penelitian.
Dengan demikian, untuk memperoleh data, peneliti menggunakan suatu metode dan masing-masing dari metode tersebut mempunyai alat atau instrument seperti :
a.         Untuk metode dokumentasi peneliti menggunakan pedoman dokumentasi sesuai dengan data yang di butuhkan dalam penelitian ini ;
b.        Kuisioner, berupa daftar pertanyaan kepada responden yang telah ditentukan.

4.    Teknik Pengumpulan Data       
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara / interview, observasi dan studi kepustakaan, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a.    Wawancara/ interview yaitu melalui diskusi dan tanya jawab secara langsung terhadap pegawai KPRI “KANDA”Selong Lombok Timur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan (Kuisioner);
b.    Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap operasional dan pengelolaan usaha KPRI “KANDA”Selong Lombok Timur dengan fokus observasi pada pengelolaan modal yang selanjutnya dikomparasikan dengan mengevaluasi laporan keuangan ( neraca ) pada  satu periode kepengurusan KPRI “KANDA”Selong Lombok Timur;
c.    Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan dan mempelajari data kepustakaan yang berkaitan dengan obyek penelitian, seperti rencana kerja Koperasi atau RAPBK (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi), Dana Cadangan yang ideal bagi Koperasi, dan Selisih Hasil Usaha yang seharusnya diterima oleh Koperasi jika pengelolannya baik, serta laporan-laporan data hasil penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

5.  Analisis Data
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan, dalam menganalisis data pada penelitian ini, peneliti menempuh cara mulai dari Identifikasi dan Klasifikasi Variabel untuk menentukan variabel yang akan digunakan dalam pertanyaan kuisioner, dilanjutkan dengan Pengukuran Variabel dengan memanfaatkan scala likert, selanjutnya dilakukan Uji Validitas dan Reabilitas Instrument Penelitian.
Tahap selanjutnya adalah Analisa Regresi Linier Berganda yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh antara variabel x terhadap variabel y dengan memanfaatkan Software SPSS Versi 20 dari produsen IBM (International Bussiness Machine). Berikutnya, Untuk menguji hipotesa pengaruh variabel x yaitu pengelolaan modal terhadap variabel y yaitu tingkat kesejahteraan diperlukan dua alat uji  yaitu uji-t (t-Test) dan uji f (F-Test). [4]

a.      Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
Berdasarkan uraian penjelasan yang dikemukakan diatas, maka beberapa variabel yang berkaitan dengan Pengelolaan Modal dan Tingkat Kesejahteraan, dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1)   Variabel bebas (variabel x) yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, dalam hal ini Pengelolaan Modal;
2)   Variabel terkait atau variabel terikat (variabel y), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel lain, dalam penelitian ini adalah Tingkat Kesejahteraan.
Adapun variabel yang dianalisis dalam penelitian ini antara lain adalah  :
1)   Indikator pengelolaan modal, yang meliputi :
a)  Pengawas telah aktif mengawasi pengurus ( X1 ) ;
b) Pengawas telah aktif mengawasi jalannya operasional Koperasi ( X2);
c) Pengurus dipandang cakap dan cekatan dalam mengelola
    Koperasi ( X3 ) ;
a)    Laporan keuangan telah benar dan sesuai dengan keadaan riil Koperasi ( X4 ) ;
b)   Neraca keuangan Koperasi dapat dinilai sehat dan sesuai ( X5) ;
c)    Selisih Hasil Usaha (SHU) yang sesuai dan adil untuk angggota ( X6 );
d)   Cadangan Modal untuk persiapan kemungkinan kerugian usaha (X7);
e)    Rapat Anggota dapat menjadi acuan untuk pengelolaan usaha Koperasi (X8).
2)   Indikator  tingkat kesejahteraan, yang meliputi :
a)  Kepuasan  Anggota dalam  menggunakan jasa dan produk Koperasi  
      (Y1) ;
b) Selisih Hasil Usaha (SHU) yang diterima mampu mencukupi    
     kebutuhan hidup  sehari-hari dan disaat hari raya ( Y2 ) ;
c) SHU yang diterima dijadikan salah satu harapan pendapatan (Y3);
d) Anggota puas atas bagian SHU yang diterimanya (Y4);
e) Anggota menjadi semakin terbantu oleh keberadaan koperasi (Y5).

b.  Pengukuran Variabel
Data yang diolah dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dari para responden. Adapun jawaban responden diberi nilai (skor) dengan menggunakan Skala Sikap Model Likert (Likert Rating Scale).
Atas pokok yang mendasari pendekatan ini adalah titik potong pemisah interval dibuat dengan jarak yang sama. Oleh karena itu, Scala Sikap Model Likert menggunakan interval sebagai berikut (Danim, 1997) :
1)        Sangat setuju                    (SS) skor 5 ;
2)        Setuju                               (S)   skor 4 ;
3)        Ragu-ragu                        (RR) skor 3 ;
4)        Tidak setuju                     (TS) skor 2 ;
5)        Sangat tidak setuju         (STS) skor 1.

c. Pengujian Validitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang dilakukan dengan instrumen tersebut.
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan jumlah skor seluruh butir. Item yang mempunyai korelasi positif dan korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut memiliki validasi yang tinggi. Menurut Sugiono (2003; 124) menyatakan bahwa biasanya syarat minimun untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.
Adapun rumus yang digunakan yaitu Product Moment Corelation seperti berikut :
 r
x = Nilai Indikator Pengelolaan Modal
y = Nilai Indikator Tingkat Kesejahteraan
n = Jumlah responden
Nilai r yang telah diketahui pada masing-masing item indikator selanjutnya dikuatkan dengan memanfaatkan Software Microsof Excel 2007 pada menu analisis  sehingga menghasilkan nilai r pada masing-masing item indikator. Jika nilai r kurang dari 0,3 maka item indikator tersebut dapat tidak digunakan lagi (dibuang) dan item indikator yang valid yaitu yang memenuhi kriteria r lebih dari 0,3 selanjutnya dapat diuji dengan uji reabilitas instrument.



b.    Pengujian Reabilitas Instrumen
Uji Reabilitas Instrumen, yaitu untuk menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten, apabila pengukuran pada obyek yang sama dilakukan berulang-ulang.
Cara yang dilakukan adalah dengan memisahkan item nomer-nomer ganjil dengan item nomer genap selanjutnya dihitung dengan memanfaatkan software SPSS versi 20 dari produsen IBM.
Jika nilai reabilitasnya kurang alpha yang disyaratkan yaitu 0,600, maka item indikator dapat dibuang. Selanjutnya nilai alpha yang lebih tinggi dari 0,600 dapat dinyatakan reliable. Berikutnya, nilai item indikator yang telah dinyatakan valid dan reliable dapat dilanjutkan pada proses analisa data menggunakan metode Analisa Regresi Linier Berganda.

c.    Analisa Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh Pengelolaan Modal KPRI “KANDA” Selong Lombok Timur terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota dilakukan analisis Regresi Linier Berganda dengan rumus sebagai berikut (Dumairy, 1992) :
y   = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 b4X4 + b5X5 b6X6 + b7X7 + b8X8
y    = Tingkat Kesejahteraan (Variabel Terikat)
bo                                      = Konstanta
b1-b                      = Koefisien Regresi
X1, X2, …… X8   = Pengelolaan Modal (Variabel Bebas)
d.   Pengujian Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis tentang signifikansi pengaruh Pengelolaan Modal KPRI “KANDA” Selong Lombok Timur terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota, dapat dilakukan dengan uji hipotesis sebagai berikut :
a.    Uji Koefisien Regresi secara serentak (Uji - F)
Menurut Dumairy (1992) menyatakan bahwa uji F digunakan untuk menguji keberartian atau signifikansi sebuah persamaan regresi secara keseluruhan sebagai suatu totalitas.
Adapun formulasi uji F ( Fhitung ) menurut Salvatore (1981) sebagai berikut :
F =
 = Koefisien Destrumasi
K = Jumlah variable
N = Jumlah sampel penelitian

Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Ho diterima bila F hitung < F tabel
Ho ditolak bila F hitung  F tabel

Sedangkan untuk menentukan F tabel, peneliti memanfaatkan software Microsoft Excel 2007, dengan penentuan tingkat probabilitas sebesar 10%, derajat bebas atau degree of freedom (df) 1 dan df 2 yang dapat dilihat pada tabel ANOVA kolom a tentunya dengan memanfaatkan software SPSS Versi 20 dari produsen IBM sehingga hasil perhitungan dapat dipertanggung jawabkan.

b.    Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji - T)
Uji - T digunakan untuk menguji signifikansi pada masing-masing item indikator Pengelolaan Modal KPRI “KANDA” Selong Lombok Timur terhadap Tingkat Kesejahteraan Anggota.
Adapun formulasi Uji - T ( T hitung ) adalah sebagai berikut :
t =                                               t = Besarnya t hitung parsial
                                                        bj = Koefisien regresi parsial
            sbj = kesalahan baku koefisien  
                     regresi dari bj
Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Ho diterima bila t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak bila t hitung > t tabel 

t hitung dapat dilihat pada hasil Uji Analisa Regresi dengan menggunakan software SPSS versi 20 dari IBM, hal tersebut dikarenakan dalam hasil dari tehnik perhitungan Regresi terdapat hasil sampingan yaitu t hitung. Sedangkan t tabel dapat dilihat melalui bantuan software Microsoft excel 2007 dengan ketentuan taraf α sebesar 0,05 atau 5 % dan df  yang akan ditentukan bersamaan dengan hasil Analisa Regresi nantinya.


[1] Sutrisno hadi, Metode Research (Yogyakarta: andi offset jilid.1 cet.XVIII, 1989), h. 70.
[2] Subagyo, P. Joko, Metodelogi Penelitian dalam Teori dan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,  1993), h. 23.
[3] Ibid., h. 121.
[4] Azwar Muharromi, “Tehnik Penelitian Kuantitatif Berdasarkan Pendapat Prof.Dr.Sugiono”, dalam (http://www.Iqrapedia.Blogspot.com), di ambil tanggal 5 Mei 2013, pukul 21.12 WITA.

Komentar

Postingan Populer